Habib Rizieq Minta Umat Jangan Bergerak Sebelum Ada Komando
Jakarta – Habib Rizieq Shihab kembali menyampaikan pandangan terkait kondisi terkini Indonesia. Dalam tausiyahnya, ia menegaskan agar umat tidak melakukan pergerakan apapun sebelum ada komando dari ulama. Pernyataan itu disampaikan dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul ke-15 Alhabib Syech bin Ali bin Sholeh Aljufri di SMP Al-Khairaat, Condet, Jakarta Timur, Sabtu (30/8/2025).
Pesan Habib Rizieq kepada Umat
“Jangan bergerak melakukan apa pun sebelum ada komando dari ulama. Tapi, kalau komando dari ulama sudah datang, keadaan sudah betul-betul darurat, negara ini sudah tidak bisa diatasi lagi oleh siapa pun kecuali oleh umat, maka itu saya mau tanya, kalau dikomandokan oleh ulama siap turun?” ujar Habib Rizieq.
- “Siap bela agama?” – “Siap!”
- “Siap jaga Jakarta?” – “Siap!”
- “Siap jaga Indonesia?” – “Siap!”
- “Siap turun ke jalan?” – “Siap!”
Habib Rizieq Singgung Soal Pajak
Selain menyerukan persatuan umat, Habib Rizieq juga menyoroti kebijakan pajak di Indonesia. Ia menilai pajak yang berlaku saat ini memberatkan rakyat kecil, berbeda dengan zakat dalam Islam yang hanya diwajibkan kepada orang kaya.
“Seenaknya menteri mengatakan pajak sama kayak zakat. Dalam Islam, zakat hanya diwajibkan kepada orang kaya, sementara rakyat miskin tidak dikenakan zakat. Tapi pajak, baik miskin atau kaya sama-sama dicekik,” tegasnya.
Kritik terhadap Pemerintah
Menurut Rizieq, banyak rakyat kecil, termasuk tukang ojek dan pekerja harian, harus menanggung beban pajak besar. Sementara itu, anggota Dewan justru tidak terbebani karena pajaknya ditanggung oleh negara. Hal ini, menurutnya, perlu diatur ulang agar lebih adil bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kesimpulan
Pernyataan Habib Rizieq Shihab ini menegaskan pentingnya kepatuhan umat kepada komando ulama serta kritik terhadap sistem pajak yang dianggap tidak berpihak pada rakyat kecil. Pesan ini menambah dinamika dalam diskursus politik dan sosial di Indonesia menjelang tahun-tahun politik berikutnya.