Majelis Antarparlemen ASEAN Pecat Laras Faizati Buntut Ajak Bakar Mabes Polri
Jakarta – Majelis Antarparlemen ASEAN (AIPA) resmi memecat stafnya, Laras Faizati, setelah ia ditetapkan sebagai tersangka karena membuat konten ajakan membakar Mabes Polri. Kasus ini memicu perhatian publik dan membuat AIPA melakukan evaluasi internal.
Profil Singkat Laras Faizati
Laras Faizati adalah seorang staf muda Indonesia yang bekerja di
Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA).
Menurut kuasa hukumnya, Abdul Gafur Sangadji,
Laras memiliki pengalaman internasional dan berkarier di lingkungan ASEAN.
Namun, namanya mendadak menjadi sorotan setelah ia membuat konten
yang mengajak masyarakat membakar Mabes Polri, buntut kemarahan atas
tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan,
yang dilindas kendaraan taktis Brimob.
AIPA Resmi Memecat Laras Faizati
AIPA menyampaikan klarifikasi resmi terkait kasus ini.
Secretary General AIPA, H.E. Ar. Siti Rozaimeriyanty
Dato Haji Abdul Rahman, menegaskan bahwa Laras telah diberhentikan
dengan alasan pelanggaran disiplin.
“Sekretariat menjatuhkan tindakan disipliner yang tegas berupa pemutusan hubungan kerja.
Oleh karena itu, ia tidak lagi bekerja di Sekretariat,” tulis pernyataan resmi AIPA di Instagram (3/9/2025).
AIPA menegaskan bahwa konten yang dibuat Laras adalah kapasitas pribadi,
bukan mewakili organisasi.
Klarifikasi AIPA soal Konten Kontroversial
AIPA menjelaskan bahwa meskipun unggahan Laras bersifat pribadi,
insiden tersebut berdampak pada citra organisasi dan hubungan antarnegara ASEAN.
- Kapasitas pribadi: AIPA menekankan konten dibuat di akun pribadi Laras.
- Masih berstatus staf: Saat unggahan dibuat, Laras masih tercatat sebagai staf AIPA.
- Efek organisasi: AIPA mengakui insiden tersebut berimplikasi pada hubungan internal ASEAN.
Evaluasi Internal AIPA
AIPA menyatakan sedang melakukan evaluasi internal
pasca pemecatan Laras. Beberapa langkah yang ditempuh antara lain:
- Perumusan SOP baru terkait perilaku staf.
- Peningkatan edukasi dan kesadaran staf tentang etika publik.
- Penguatan sistem pengawasan internal.
AIPA juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan.
“Kami menyesalkan insiden ini dan meminta maaf kepada semua pihak yang terdampak,”
bunyi pernyataan AIPA.