Sebelum Meninggal, Giorgio Armani Ungkap Penyesalan Terbesar dalam Hidup
Milan – Dunia fashion berduka setelah desainer legendaris Giorgio Armani meninggal dunia pada usia 91 tahun. Armani dikenal sebagai sosok pekerja keras yang tetap aktif berkarya hingga akhir hayatnya.
Pengakuan Terakhir Giorgio Armani
Dalam wawancara dengan The Financial Times yang dirilis pada 29 Agustus 2025, sepekan sebelum ia wafat, Armani menegaskan bahwa kerja keras adalah kunci sukses. Namun, ia juga mengungkap penyesalan terbesarnya.
“Satu-satunya penyesalan saya di hidup ini adalah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bekerja dan sedikit waktu bersama teman-teman dan keluarga,” ujar Armani.
Kepergian di Tengah Persiapan Milan Fashion Week
Perusahaan Giorgio Armani SpA mengumumkan sang pendiri meninggal pada Kamis (4/9/2025). Ia mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Milan, Italia. Kabar duka ini datang hanya beberapa pekan sebelum presentasi koleksi terbaru pada Milan Fashion Week 28 September mendatang.
Bahkan undangan perhelatan sudah disebar, disusul pesta perayaan 50 tahun eksistensi merek Armani. Hal ini menegaskan dedikasi Armani yang luar biasa hingga akhir hidupnya.
Perjalanan Hidup dan Karier
Terlahir di Piacenza, Italia Utara, pada 11 Juli 1934, Giorgio Armani awalnya bercita-cita menjadi seorang dokter. Ia sempat menempuh pendidikan kedokteran, namun berhenti karena wajib militer.
Armani kemudian bekerja di sebuah department store di Milan, menghias etalase dan sesekali membantu arsitek. Dari sinilah ia berkenalan dengan dunia fashion. Pindah ke perusahaan milik Nino Cerruti, ia mengasah keterampilan desain busana pria.
Pada tahun 1975, Armani mendirikan bisnis modenya sendiri bersama Sergio Galeotti, yang juga menjadi pasangan hidupnya. Dari titik itu, ia membangun kerajaan mode yang kini menjadi salah satu merek paling ikonik di dunia.
Warisan Giorgio Armani
- Dedikasi kerja keras yang menginspirasi generasi desainer dunia.
- Karya abadi melalui label Giorgio Armani SpA yang mendunia.
- Pesan hidup tentang pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Kesimpulan
Kisah Giorgio Armani ungkap penyesalan terbesar dalam hidup menjadi pengingat bahwa kesuksesan sejati bukan hanya tentang pencapaian karier, tetapi juga waktu berharga bersama keluarga dan orang terdekat. Warisannya akan terus hidup dalam dunia fashion dan menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.