Kim Jong Un Siap Perang: Korea Utara Siagakan Artileri dan Dukung Rusia
Pyongyang – Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, kembali menarik perhatian dunia internasional. Ia menyerukan kepada militer Korut agar siap menghadapi perang sesungguhnya kapan saja. Seruan ini muncul saat ia mengawasi langsung kontes adu tembak unit artileri militer Korea Utara.
Korea Utara Siagakan Pasukan dan Senjata untuk Rusia
Menurut laporan dari kantor berita Agence France-Presse (AFP), Jumat (25/7/2025), latihan militer ini dilakukan tak lama setelah dikabarkan bahwa Korea Utara telah mengirimkan pasukan dan persenjataan ke Rusia untuk membantu dalam perang melawan Ukraina.
Dalam tayangan televisi pemerintah, Korea Central Television, terlihat bagaimana unit artileri menembakkan peluru ke arah laut secara intens. Kim Jong Un mengamati melalui teropong di pos pengamatan, ditemani dua pejabat tinggi militer.
Kim Jong Un Serukan Siap Tempur Kapan Saja
Kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA) menyebut Kim Jong Un menginstruksikan tentaranya untuk siap siaga menghadapi perang nyata dan mampu menghancurkan musuh dalam kondisi pertempuran apapun.
“Bersiaplah menghadapi perang sesungguhnya kapan saja. Kemenangan hanya milik yang siap tempur,” kutip KCNA dari pernyataan Kim Jong Un.
Korut Kirim Ribuan Tentara ke Rusia
Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) menyebut bahwa lebih dari 10.000 tentara Korut telah dikirim ke wilayah Kursk, Rusia, sejak tahun lalu. Mereka juga disebut menyuplai rudal, peluru artileri, dan sistem roket jarak jauh.
Dari jumlah tersebut, setidaknya 600 tentara Korea Utara dilaporkan tewas di medan tempur, sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Dukungan Penuh Kim Jong Un kepada Rusia
Dalam laporan sebelumnya, media Korut menyatakan bahwa Kim Jong Un memberikan dukungan penuh kepada Rusia dalam konflik berkepanjangan melawan Ukraina. Hal ini ditegaskan saat ia menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, di Pyongyang.
Kerja sama militer semakin diperkuat melalui perjanjian pertahanan bersama yang ditandatangani tahun lalu, bertepatan dengan kunjungan langka Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke Korea Utara.

Korea Utara dan Rusia: Aliansi yang Kian Solid
Kedua negara, yang sama-sama dikenai sanksi berat dari Barat, kini menjalin hubungan militer yang semakin erat. Pengiriman senjata dan pasukan serta pernyataan Kim Jong Un menjadi sinyal bahwa Korea Utara siap mendukung Rusia secara langsung jika ketegangan regional meningkat lebih jauh.
Dampak Global dan Ancaman Keamanan Regional
Seruan perang dari Kim Jong Un memicu kekhawatiran di kalangan pengamat geopolitik dan keamanan internasional. Banyak pihak menilai bahwa keterlibatan langsung Korea Utara dalam konflik Ukraina bisa memperluas zona perang dan mempersulit upaya diplomasi damai di kawasan Asia Timur dan Eropa Timur.
Untuk saat ini, dunia hanya bisa berharap bahwa kontes adu tembak itu tetap menjadi demonstrasi kekuatan, bukan pembuka konflik global yang lebih besar.