Bakal Diguyur Rp 100 Miliar, Ini Rencana Pengembangan Besar Bandara Kertajati
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka dipastikan akan menerima penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp 100 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2026. Dana ini menjadi angin segar untuk memperkuat operasional, meningkatkan kualitas layanan, dan menarik lebih banyak maskapai komersial.
Latar Belakang Pengajuan Dana Pengembangan
Komisaris PT BIJB, Dedi Taufik, menjelaskan bahwa dana Rp 100 miliar merupakan hasil penyesuaian dari usulan awal sebesar Rp 269 miliar. Usulan tersebut dikaji ulang sesuai kemampuan keuangan daerah hingga akhirnya disepakati nilai PMD yang baru.
“Kita mengusulkan pertama Rp269 M untuk 3S1C. Lalu turun menjadi Rp200 M lebih, Rp150 M, dan akhirnya Rp100 M karena menyesuaikan kemampuan daerah,” jelas Dedi.
Penurunan nilai anggaran tidak mengurangi fokus utama pengembangan bandara yang ditujukan untuk meningkatkan aspek 3S1C (Safety, Security, Services, and Compliance).
Prioritas Penggunaan Dana Rp 100 Miliar
Dedi menegaskan dana PMD 2026 akan difokuskan ke beberapa program utama yang dianggap paling krusial untuk menaikkan daya saing Bandara Kertajati.
1. Penguatan Standar 3S1C
Fokus pertama adalah meningkatkan kualitas keselamatan, keamanan, layanan, serta kepatuhan terhadap standar kebandarudaraan nasional dan internasional.
2. Skema Block Seat untuk Menarik Maskapai
Salah satu strategi utama adalah program block seat, yaitu penyewaan kursi pesawat untuk meningkatkan load factor. Langkah ini bertujuan agar maskapai tertarik membuka rute baru melalui BIJB.
“Itu untuk 3S1C dan meramaikan bandara. Block seat untuk menarik maskapai agar load factor meningkat,” kata Dedi.
3. Pembukaan dan Ekspansi Rute Penerbangan
Saat ini, Kertajati melayani penerbangan internasional oleh Scoot Airlines rute Singapura dengan tingkat keterisian 70–80 persen. Ke depan, BIJB akan mendorong pembukaan rute favorit seperti:
- Denpasar
- Balikpapan
- Kualanamu
Kerja sama tengah dijajaki dengan sejumlah maskapai domestik untuk mewujudkan rute-rute tersebut.
4. Pembayaran Angsuran Utang
Sebagian dana PMD juga digunakan untuk membayar kewajiban angsuran utang BIJB sebesar Rp 1 miliar per bulan, atau Rp 12 miliar per tahun.
5. Mendukung Operasional Bandara
Dana PMD akan membantu menjaga stabilitas operasional harian bandara, mulai dari perawatan fasilitas hingga peningkatan kualitas layanan penumpang.
Harapan BIJB terhadap Pengembangan Bandara
Dedi optimistis dana ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Kertajati sebagai pintu gerbang utama wilayah timur Jawa Barat.
Selain itu, fasilitas Garuda Maintenance Facility (GMF) direncanakan mulai mengoperasikan layanan repair helikopter di Kertajati pada Maret 2026, yang akan menjadi sumber pendapatan baru bandara.
“Kita harapkan GMF mulai beroperasi memperbaiki helikopter pada Maret. Ini akan menambah pemasukan bagi bandara,” lanjut Dedi.
Kendala Pengembangan dan Tantangan Maskapai
Salah satu tantangan terbesar adalah terbatasnya jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia. Dari total sekitar 750 unit pesawat, hanya sekitar 370 unit yang aktif beroperasi.
Hal ini membuat maskapai lebih selektif memilih rute, cenderung memprioritaskan destinasi dengan pangsa pasar besar.
“Maka dari itu, block seat atau subsidi sangat penting agar bandara bisa menarik maskapai untuk meramaikan traffic,” ujar Dedi.
Visi Jangka Panjang: Menjadi Bandara Hub
Ke depan, Dedi berharap Kertajati tidak hanya berfungsi sebagai bandara point-to-point, tetapi berkembang menjadi pusat hub penerbangan domestik dan internasional.
Selain itu, BIJB juga menargetkan peningkatan penerbangan umrah dan haji. Tahun ini saja, bandara telah melayani lebih dari 21 ribu jamaah haji. Harapannya, seluruh jamaah haji asal Jawa Barat dapat diberangkatkan melalui BIJB di masa depan.
Dengan berbagai strategi pengembangan yang terus dilakukan, Kertajati diharapkan mampu tumbuh menjadi salah satu bandara penting di Indonesia yang mendorong perekonomian regional dan memperkuat konektivitas udara nasional.
