Hampir 500 Ribu Tiket China ke Jepang Dibatalkan Hanya dalam 3 Hari, Industri Pariwisata Terancam Rugi

Gelombang besar pembatalan tiket penerbangan dari China ke Jepang terjadi hanya dalam waktu tiga hari. Sejak Sabtu (15/11/2025), maskapai-maskapai China menerima ratusan ribu permintaan pembatalan setelah pemerintah Beijing mengimbau warganya untuk menghindari perjalanan ke Jepang.

Analis penerbangan senior, Li Hanming, mencatat sekitar 491.000 tiket telah dibatalkan, atau setara dengan 32% dari total pemesanan maskapai China ke Jepang. Angka tersebut mencatat rekor pembatalan tiket terbesar sejak pandemi Covid-19 pada awal 2020.

Pembatalan Tiket Mencapai 27 Kali Lebih Banyak dari Pemesanan Baru

Li Hanming menjelaskan bahwa pembatalan terjadi dalam jumlah yang sangat tidak biasa. Tingkat penerbangan terdampak mencapai 82,14% pada Minggu dan 75,6% pada Senin. Bahkan, jumlah pembatalan pada Minggu tercatat 27 kali lebih banyak dibanding pemesanan tiket baru.

“Ini menunjukkan bahwa kekhawatiran keamanan menjadi faktor utama,” ujar Li, seperti dikutip dari Bangkok Post.

Pembatalan dalam skala ini belum pernah terjadi sejak masa awal pandemi, ketika kapasitas penerbangan dari dan menuju China anjlok hingga 71% hanya dalam satu hari.

Gelombang pembatalan tiket penerbangan turis China ke Jepang tahun 2025

Gelombang pembatalan hampir 500 ribu tiket penerbangan China menuju Jepang hanya dalam tiga hari.

Ketegangan Politik China–Jepang Jadi Pemicu Utama

Pemerintah China mengeluarkan imbauan perjalanan pada Jumat, setelah pernyataan kontroversial dari Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi yang menyebutkan bahwa Jepang bisa mengerahkan militer jika terjadi konflik di Selat Taiwan.

Pemerintah China mengecam pernyataan itu dan menuding Jepang ikut campur dalam urusan internal Beijing. Bahkan, media resmi militer China, PLA Daily, memperingatkan bahwa Jepang berisiko menjadikan seluruh wilayahnya sebagai “medan perang”.

Setelah imbauan dikeluarkan, maskapai-maskapai China langsung menawarkan refund penuh serta perubahan jadwal gratis untuk rute menuju Jepang.

Rute Paling Terdampak & Potensi Kerugian Besar

Li menyebut bahwa rute Shanghai–Tokyo dan Shanghai–Osaka menjadi yang paling banyak dibatalkan. Selain itu, sekitar 70% tiket yang dibatalkan merupakan tiket pergi-pulang, sehingga potensi kerugiannya mencapai miliaran yuan.

Menurut analis senior OAG, John Grant, maskapai berbasis China akan mengalami dampak paling besar karena mereka mendominasi pasar penerbangan China–Jepang.

“Perubahan kapasitas penerbangan mungkin baru terlihat dalam beberapa minggu ke depan. Masih ada peluang pemulihan jika ketegangan diplomatik mereda,” jelas Grant.

Pariwisata Jepang Terancam Jelang Liburan Akhir Tahun

Pemerintah Jepang mencatat bahwa turis China adalah penyumbang wisatawan terbesar pada tahun 2025. Dari Januari hingga September saja, Jepang menerima 7,49 juta kunjungan wisatawan China.

Angka itu bahkan mencapai 6,7 juta pengunjung pada Januari–Agustus 2025, meningkat signifikan dari 4,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Wisatawan China memilih Jepang karena jaraknya dekat, daya tarik budaya yang kuat, serta harga perjalanan yang lebih murah akibat pelemahan yen. Namun gelombang pembatalan tiket ini membuat industri pariwisata Jepang terancam kehilangan pemasukan besar menjelang musim liburan akhir tahun.

Dampak Jangka Pendek & Potensi Pemulihan

Dalam jangka pendek, penurunan drastis kunjungan wisatawan China diprediksi akan melemahkan sektor perhotelan, ritel, dan maskapai Jepang. Namun para analis menilai bahwa situasi dapat pulih jika hubungan bilateral kembali stabil.

Untuk saat ini, gelombang pembatalan tiket masih berlanjut dan menjadi salah satu kejadian terbesar dalam industri penerbangan Asia sepanjang 2025.

By c7ej7

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *