Mengemuka Kecurigaan Kacab Bank Sepekan Sebelum Penculikan
Jakarta – Fakta baru terungkap terkait kasus penculikan dan pembunuhan tragis terhadap kepala cabang (kacab) bank, Mohamad Ilham Pradipta (37). Keluarga melalui kuasa hukumnya, Boyamin Saiman, menyebut Ilham sudah menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman sejak sepekan sebelum diculik hingga akhirnya ditemukan tewas.
Kecurigaan Muncul Sebelum Penculikan
Menurut Boyamin, Ilham tiba-tiba mengubah kebiasaannya. Ia tidak lagi memarkirkan mobil di rumah, melainkan menitipkannya ke satpam sekitar 300 meter dari rumahnya di Tangerang Selatan. Tak hanya itu, meskipun sudah lama berhenti merokok, Ilham mendadak kembali merokok. Perubahan sikap ini membuat keluarga merasa ada sesuatu yang ia khawatirkan.
Pengintaian di Rumah dan Kantor
Kecurigaan semakin kuat ketika ada laporan mobil asing yang memantau rumah Ilham di Bogor. Selain itu, seseorang sempat mendatangi kantor cabang Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dengan alasan mengurus ATM. Namun, orang tersebut tidak membawa KTP dan justru meminta bertemu langsung dengan pimpinan cabang, yakni Ilham.
Kronologi Penculikan dan Tewasnya Ilham
Pada 20 Agustus 2025, Ilham diculik saat berbelanja di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sehari kemudian, jasadnya ditemukan di semak-semak kawasan Serang Baru, Bekasi. Tubuhnya terikat lakban hitam di bagian wajah, tangan, dan kaki. Polisi memastikan Ilham menjadi korban pembunuhan berencana.
Motif Penculikan
Penculikan ini berawal dari niat tersangka Ken alias C untuk mencuri dana dalam rekening dormant (rekening tidak aktif). Namun, untuk melakukannya, Ken membutuhkan persetujuan kepala cabang bank. Nama Ilham dipilih setelah tersangka mendapatkan kartu namanya dalam sebuah pertemuan bisnis.
Proses Hukum dan Tersangka
Hingga kini, 15 tersangka telah ditangkap Polda Metro Jaya, termasuk dua anggota TNI dari Kopassus. Polisi masih memburu pelaku lain berinisial EG dan mendalami keterlibatan sosok berinisial S yang disebut sebagai sumber informasi rekening dormant.
Awal Mula Kartu Nama Jatuh ke Tangan Penculik
Keluarga menyebut kartu nama Ilham jatuh ke tangan Ken saat keduanya sempat bertemu dalam urusan bisnis pemasangan mesin EDC. Pertemuan inilah yang kemudian dimanfaatkan pelaku untuk menjadikan Ilham sebagai target penculikan dan pemerasan.
Kesimpulan
Kasus penculikan dan pembunuhan kacab bank Ilham Pradipta menyisakan banyak pertanyaan. Fakta bahwa ia sudah merasa diincar sepekan sebelumnya menunjukkan adanya indikasi kuat pembunuhan berencana. Kini, publik menunggu proses hukum terhadap para pelaku agar kasus ini bisa terungkap sepenuhnya.
