Terungkap Motif Pegawai Hotel di Senggigi Bunuh Turis Spanyol
Lombok Barat – Motif pembunuhan terhadap turis Spanyol, Maria Matilda Muñoz Cazorla (73), terungkap. Dua pelaku, SU (34) dan HR alias GE (30), menghabisi korban untuk menguasai barang berharga miliknya. Salah satu pelaku merupakan pegawai hotel tempat Maria menginap di Senggigi, Lombok Barat.
“Ada beberapa barang milik korban, yang pertama handphone, kedua uang tunai sebesar Rp 3 juta,” ujar Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, Senin (1/9/2025).
Telusuri Dugaan Motif dan Pelaku Lain
Yasmara menjelaskan kedua pelaku sedang diinterogasi lebih lanjut untuk mengetahui motif tambahan dan potensi keterlibatan pihak lain.
“Sementara motif ekonomi saja yang diakui pelaku. Kami masih dalami untuk motif serta keterlibatan pihak lainnya,” jelas Yasmara.
SU dan HR dijerat dengan Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP juncto Pasal 365 ayat 4 KUHP, dengan ancaman pidana penjara lebih dari 5 tahun hingga hukuman mati.
Kronologi Pembunuhan
Menurut Yasmara, Maria dibunuh SU dan HR pada 2 Juli 2025. Pelaku masuk ke kamar hotel melalui jendela samping, membekap wajah korban dengan handuk, dan menindih tubuh Maria hingga meninggal dunia. Mayat kemudian dikubur di pasir Pantai Senggigi, Dusun Loco, Desa Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, dengan kedalaman sekitar 50 cm dan diberi tanda menggunakan batu.
Mayat Tinggal Tulang Belulang
Anggota Polres Lombok Barat menemukan mayat Maria berdasarkan pengakuan pelaku pada Sabtu (30/8/2025) pukul 21.10 Wita. Saat ditemukan, kondisi mayat sudah tersisa tulang belulang dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk autopsi lebih lanjut.
Investigasi dan Interogasi Pelaku
SU dan HR diamankan di Mako Polres Lombok Barat untuk interogasi lebih lanjut. Polisi masih mendalami apakah ada pelaku lain yang terlibat.
Laporan Hilangnya Korban
Maria diketahui menginap di kamar 107 Hotel Bumi Aditya, Senggigi, sejak 13 Juni 2025. Terakhir terlihat pada 1 Juli pukul 10.00 Wita setelah kembali dari pantai. Korban dilaporkan hilang oleh Kedutaan Besar Spanyol melalui Kementerian Luar Negeri RI. Ciri-cirinya rambut pendek bergelombang putih, kulit berkerut, tinggi sekitar 150 cm.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena motif keji ekonomi yang melibatkan pegawai hotel, serta cara pelaku yang terencana dalam melakukan pembunuhan.